Link Slot : situs slot deposit 5000
Nama Presiden Joko Widodo kembali mencuat dalam pusaran politik, kali ini terkait wacana kepemimpinannya di Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ketua Umum Partai Pelita Indonesia (PPI), Beni Pramula, menyatakan bahwa jika Jokowi memimpin PSI, maka tak akan ada yang bisa menandinginya — bahkan Kaesang Pangarep sekalipun, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PSI.
Pernyataan Beni muncul dalam sebuah diskusi politik yang membahas arah kekuatan partai-partai baru setelah Pemilu 2024. Ia menilai bahwa sosok Jokowi masih memiliki magnet politik yang sangat kuat di masyarakat. Jika Jokowi turun langsung memimpin PSI, menurut Beni, kepemimpinan Kaesang pun tak akan mampu menyaingi popularitas dan pengaruh ayahnya.
“Kalau Jokowi jadi ketua umum PSI, maka tidak akan ada yang bisa melawan, termasuk Kaesang. Publik lebih percaya sosok yang sudah teruji di pemerintahan,” kata Beni dalam forum tersebut.
Ia juga menyoroti kemungkinan Jokowi tetap aktif di dunia politik pasca-purna tugas sebagai presiden. Beni menduga Jokowi tidak akan benar-benar ‘pensiun’, melainkan akan memainkan peran baru di balik layar atau bahkan langsung memimpin partai.
Menanggapi isu tersebut, sejumlah kader PSI mengaku siap mengikuti arahan partai dan menghormati keputusan internal. Namun mereka juga menyatakan bahwa saat ini Kaesang masih dipercaya memimpin PSI untuk membangun kekuatan generasi muda dalam politik nasional.
Pengamat politik menilai wacana ini bisa mengguncang dinamika internal PSI. Di satu sisi, Jokowi membawa elektabilitas tinggi; di sisi lain, Kaesang tengah membangun identitas politiknya sendiri. Jika Jokowi benar-benar memimpin PSI, maka kekuatan partai bisa melonjak drastis — tetapi juga bisa memunculkan gesekan internal.
Saat ini, baik Jokowi maupun Kaesang belum memberikan pernyataan langsung terkait isu tersebut. Namun, wacana ini menunjukkan bahwa pengaruh Jokowi masih sangat dominan, bahkan dalam lingkup partai yang dipimpin anaknya sendiri.