marvinwoods – Pemerintah Kamboja telah meluncurkan program pelatihan baru yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan pekerja muda di seluruh negeri. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran di kalangan pemuda serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di pasar kerja yang semakin kompetitif.
Dalam upacara peluncuran yang diadakan di Phnom Penh, Perdana Menteri Hun Sen mengungkapkan pentingnya pendidikan dan pelatihan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. “Pekerja muda adalah aset berharga bagi negara kita. Dengan memberikan mereka pelatihan yang tepat, kita tidak hanya membantu mereka mendapatkan pekerjaan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi Kamboja,” ujar Hun Sen.
Program pelatihan ini akan mencakup berbagai bidang, termasuk teknologi informasi, keterampilan industri, dan kewirausahaan. Pemerintah Kamboja bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan dan organisasi internasional untuk mengembangkan kurikulum yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Salah satu fokus utama dari program ini adalah untuk meningkatkan keterampilan digital di kalangan pekerja muda. Dalam era digital saat ini, keterampilan teknologi informasi sangat penting untuk meningkatkan daya saing. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu pemuda Kamboja beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan menemukan peluang baru dalam dunia kerja.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, pemerintah juga berencana untuk menyediakan beasiswa bagi pemuda yang ingin mengikuti program pelatihan. Beasiswa ini akan ditujukan untuk mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu, sehingga semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.
Respon masyarakat terhadap program pelatihan ini sangat positif. Banyak orang tua dan pemuda merasa optimis bahwa inisiatif ini akan memberikan mereka peluang yang lebih baik di masa depan. “Saya berharap anak-anak saya bisa mengikuti program ini. Keterampilan yang mereka pelajari akan sangat berguna dalam mencari pekerjaan,” kata Srey Pov, seorang ibu dari dua anak.
Namun, tantangan masih ada. Beberapa pihak mengkhawatirkan aksesibilitas program ini di daerah pedesaan, di mana infrastruktur pendidikan dan pelatihan masih terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah berencana untuk mendirikan pusat pelatihan di berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil, agar lebih banyak pemuda dapat terlibat.
Dengan populasi lebih dari 67% di bawah usia 30 tahun, Kamboja memiliki potensi besar untuk memanfaatkan tenaga kerja mudanya. Program pelatihan ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran yang saat ini mencapai 2,2% dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sebagai bagian dari komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan, pemerintah server kamboja akan terus berinvestasi dalam infrastruktur pendidikan dan menciptakan kemitraan dengan sektor swasta untuk memfasilitasi program-program ini. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kamboja dapat menjadi negara dengan tenaga kerja muda yang terampil dan siap bersaing di pasar global.